Aframomum melegueta
| Aframomum melegueta | |
|---|---|
 | |
| Pengelasan saintifik | |
| Alam: | Plantae |
| (tanpa pangkat): | Angiospermae |
| (tanpa pangkat): | Monocots |
| (tanpa pangkat): | Commelinids |
| Order: | Zingiberales |
| Keluarga: | Zingiberaceae |
| Genus: | Aframomum |
| Spesies: | A. melegueta |
| Nama binomial | |
| Aframomum melegueta K. Schum. | |
Aframomum melegueta adalah spesies dalam keluarga halia Zingiberaceae serumpun rapat dengan buah pelaga yang tumbuh di barat benua Afrika. Biji benihnya digunakan sebagai rempah (baik penuh atau kasar) yang memberikan rasa pedas seperti lada hitam dengan sedikit rasa masam seakan limau. "Lada" ini biasanya digunakan dalam masakan rantau tersebut serta Afrika Utara.
Penyebaran ia melalui kafilah-kafilah berunta melalui gurun Sahara menuju tanah Itali menjadikan ia sangat diminati dalam kalangan masyarakat Eropah Zaman Pertengahan sebagai bahan pengganti lada hitam yang lebih berpatutan sehingga diberikan gelaran "biji syurga" (grani del paradiso, grains of paradise) pada abad-abad ke-14 dan ke-15.[1][2][3]
Botani
Batangnya kadang-kadang pendek. Daun-daunnya mempunyai lebar rata-rata 35 sm panjang dan 15 sm lebar dengan sistem vaskular yang berstruktur.
Tumbuhan ini herba saka berasal dari habitat paya di sepanjang pantai Afrika Barat. Bunga dihasilkannya berwarna ungu berbentuk trompet dengan wangian tersendiri, bunga-bunga yang disenyawakan berkembang menjadi lenggai buah berbentuk kuntum menguncup dengan ukuran 5 hingga 7 sm panjang mengandungi banyak biji benih kecil berwarna perang kemerahan.
Rujukan
- ^ Several medieval recipes are republished in Two Fifteenth-century Cookery-Books, Thomas Austin (ed,) Early English Texts Society, vol. 91 (1888) (cited in passing by Beichner 1961), under the names graynys of parisecode: enm is deprecated , graynis of paryscode: enm is deprecated , graynys of Peryscode: enm is deprecated , and simply grayniscode: enm is deprecated .
- ^ Daniel F. Austin, "Florida ethnobotany", p. 170, CRC Press, 2004, ISBN 0-8493-2332-0
- ^ "Its popularity may have been due to the brilliant name thought up for it by some advertising genius born before his times" observes Maguelonne Toussaint-Samat, Anthea Bell (tr.), The History of Food, revised ed., 2009, p. 446.
