Siklon Gombe

Siklon Tropis Intens Gombe
Siklon tropis intens (Skala SWIO)

Siklon Tropis Kategori 3 (SSHWS)
Terbentuk	5 Maret 2022
Yg merisau	17 Maret 2022



Angin tertinggi	10 menit berkelanjutan : 165 km/jam (105 mph) <br> 1 menit berkelanjutan : 185 km/jam (115 mph) <br>
Tekanan terendah	960 hPa ( mbar ) ; 28,35 inHg



Kematian	62 total, 1 hilang
Kerusakan	Tidak dikenal
Area yang terkena dampak	Madagaskar, Mozambik, Malawi


Bagian dari musim siklon Samudra Hindia Barat Daya 2021–2022

Siklon Tropis Gombe adalah siklon tropis kuat yang menjadi badai pertama yang mendarat besar di provinsi Nampula di Mozambik sejak Siklon Jokwe pada 2008. Badai tropis kedelapan, siklon tropis keempat, dan siklon tropis keempat yang cukup intens pada 2021–2022 Musim siklon Barat Daya Samudra Hindia, Gombe berasal dari gangguan tropis yang terletak di lepas pantai Madagaskar.

Area konveksi ini ditetapkan oleh Pusat Peringatan Topan Bersama sebagai Invest 97S pada 6 Maret. Keesokan harinya, ia mulai bergerak perlahan ke barat dan melakukan putaran kemudian menjadi lebih terorganisir, yang mendorong Meteo-Prancis di Reunion (MFR) untuk mencatat susunan sistem yang terjadi sebagai Zona Cuaca Terganggu 09. Sistem yang terjadi mengalami depresi pada 9 Maret, dan menjadi badai tropis sedang pada hari yang sama. Segera setelah diberi nama, Gombe mendarat di Madagaskar, pada saat itu, dan masuk ke Selat Mozambik keesokan harinya. Badai melanjutkan gerakannya ke barat sambil perlahan meningkat, dan ditingkatkan statusnya menjadi Siklon Tropis oleh MFR pada 10 Maret.

Mendekati Provinsi Nampula, badai mengalami intensifikasi yang cepat, dan ditingkatkan statusnya menjadi Siklon Tropis Intens keempat yang terjadi tahun ini dan mencapai intensitas puncaknya pada 11 Maret, dengan angin intensitas tinggi yang terjadi terus menerus selama 10 menit dengan kecepatan 165 km/jam (105 mph), angin yang terjadi terus menerus selama 1 menit dengan kecepatan 185 km/jam (115 mph), dan tekanan sentral minimum 960 milibar (28 inHg). Badai itu terus mengalami pendaratan, dan dengan cepat kehilangan konveksinya di atas permukaan tanah. Pada 12 Maret, Gombe berubah menjadi sisa yang lebih lemah melalui daratan. Namun, sistem pembentukan siklon kemudian berbelok ke tenggara dan muncul kembali di atas air, sebelum beregenerasi secara singkat menjadi tekanan tropis pada 17 Maret. Gombe menghilang pada hari itu juga.

Siklon Gombe telah menewaskan setidaknya 62 orang, dan mempengaruhi lebih dari 400.000 orang di Mozambik. Puluhan ribu rumah rusak parah akibat badai di Mozambik, dan menyebabkan ratusan ribu keluarga tanpa listrik di seluruh Nampula. Gombe mempengaruhi ribuan hektar tanaman, menurunkan curah hujan 200 mm (8 inci) dalam 24 jam. Pulau Mozambik juga mengalami beberapa kerusakan akibat badai.

Sejarah Meteorologi

Tipe badai

Siklon tropis

Siklon subtropis

Siklon ekstratropikal / Sisa badai / Gangguan tropis / Depresi monsoon

Siklon Gombe berasal dari zona cuaca terganggu yang dicatat oleh Météo-France di Réunion (MFR) pada tanggal 6 Maret, terletak sekitar 280 nmi (518 km; 322 mi) dari Mauritius, bergerak perlahan ke timur laut.^[1] Sistem pembentuan siklon mengatur sirkulasinya dan mulai pembentukan konveksi, yang mendorong Joint Typhoon Warning Center (JTWC) untuk menetapkan sistem tersebut sebagai Invest 97S beberapa jam kemudian, pada 11:40 UTC, mengeluarkan Informasi Peringatan Siklon Tropis (Tropical Cyclone Formation Alert (TCFA)), mencatat suhu permukaan laut menjadi hangat dengan besaran 28–29 °C (82–84 °F) bersama dengan terjadinya geseran angin rendah.^[2] Saat melakukan putaran berlawanan arah jarum jam, MFR meningkatkan status badai menjadi depresi tropis pada siang hari tanggal 7 Maret, dan ditingkatkan menjadi badai tropis sedang, dan Layanan Meteorologi Mauritius menamakannya Gombe.^{[nb 1]} JTWC mengikutinya, dan mengklasifikasikannya sebagai Siklon Tropis 19S pada pukul 18:00 UTC hari itu.^[4]^[5]

Pada 8 Maret, Gombe mendarat di Wilayah Sava, Madagaskar, dan MFR menurunkan status sistem siklon menjadi depresi di daratan pada pukul 06:00 UTC saat melintasi negara itu,^[6] dan JTWC menurunkan statusnya menjadi depresi tropis juga.^[7] 24 jam kemudian, sistem siklon mencapai Selat Mozambik, bergerak ke barat dengan kecepatan 7 kn (12 km/jam; 8 mph), dan MFR meningkatkannya kembali menjadi badai tropis pada pukul 06:00 UTC pada tanggal 9 Maret, dengan 10 menit hembusan angin konstan dengan kecepatan 45 kn (83 km/jam; 50 mph).^[8] Gombe, didorong oleh punggungan subtropis di selatan Selat Mozambik, terus bergerak ke barat, dan MFR mengamati pola awan yang mengalami peningkatan, meningkatkannya menjadi Siklon Tropis pada pukul 06:00 UTC pada 10 Maret, dengan perkirakan hembusan angin maksimum selama 10 menit sebesar 65 kn (120 km/jam; 75 mph).^[9] Gombe kemudian memulai periode intensifikasi yang cepat, dan MFR meningkatkan badai menjadi Siklon Tropis Intens, dengan puncak angin selama 10 menit sebesar 90 kn (166 km/jam; 105 mph), dan tekanan sentral minimum 960 hPa (28,34 inHg ) pada tengah malam 11 Maret.^[10] Pada saat yang sama, JTWC memperkirakan puncak hembusan angin selama 1 menit dengan kecepatan 100 kn (185 km/jam, 115 mph), yang menjadikannya topan Kategori 3 pada skala Saffir-Simpson - badai menguat dengan kecepatan sekitar 35 kn (65 km / jam; 40 mph) dalam waktu 18 jam.^[11]

Badai tersebut mendarat di Provinsi Nampula di Mozambik, topan besar pertama yang terjadi sejak Siklon Jokwe tahun 2008, dan kemudian melemah secara signifikan.^[12] MFR menurunkan status badai menjadi depresi di daratan untuk kedua kalinya pada pukul 06:00 UTC dan pada hari yang sama, JTWC menandai sistem sebagai siklon yang sama tingginya dengan Kategori 1.^[13]^[14] Badai terus bergerak ke pedalaman ke Mozambik, dan MFR mengeluarkan peringatan terakhir mereka di Gombe sehari kemudian, JTWC mengeluarkan peringatan terakhir mereka pada pukul 18:00 UTC pada 12 Maret.^[15]^[16] Dalam pernyatan yang dikeluarkan pada 17 Maret oleh MFR, sisa dari siklon Gombe menyusun ulang dirinya menjadi depresi tropis saat memasuki saluran Mozambik. Namun, kemudian pada hari yang sama, MFR mengeluarkan pernyataa terakhir mereka tentang Gombe.^[17]

Persiapan

Mozambik

Peringatan merah dikeluarkan untuk provinsi Nampula dan Zambezia saat badai mendekat.^[18] Beberapa perusahaan dan institusi ditutup sebelum badai datang.^[19] Gelombang badai 1-2 meter diperkirakan di sepanjang pantai, dengan akumulasi curah hujan tertinggi lebih dari 600 mm (2 kaki).^[20] CARE International menyiapkan upaya tanggapan dengan Institut Nasional untuk Manajemen Bencana.^[21] Sekitar 55.000 orang terkena banjir fluvial.^[22]

Dampak

Mozambik

Badai itu mendarat di dekat tempat Badai Tropis Ana melanda hanya enam minggu sebelumnya, yang memperburuk efek badai yang bertahan lama.^[23] Beberapa distrik tetap tidak dapat diakses selama berhari-hari setelah terjadinya Siklon Gombe.^[24]

Di Provinsi Nampula, angin kencang menumbangkan pepohonan dan merobek atap berbagai bangunan publik. Listrik dan layanan telepon seluler terganggu, yang membuat komunikasi di daerah terdampak menjadi sulit. Di Provinsi Zambezia, jembatan yang menghubungkan pos pemerintahan Mulela dan Nabur dengan desa Pebane ambruk. Hal ini menyebabkan 32.000 orang terisolasi dari posko, dan menyebabkan kelangkaan sanitasi, makanan, dan air.^[25] Dalam perkiraan satelit awal, sekitar 3.180 hektar lahan terendam banjir.^[26]

Di seluruh negeri, setidaknya 500.000 orang telah terkena dampak Siklon Gombe.^[24] Sebanyak 45.079 rumah hancur total, dua jembatan ambruk, dan 41 unit fasilitas kesehatan terdampak parah. 691 ruang kelas di 301 sekolah telah rusak di negara itu, mempengaruhi lebih dari 75.607 siswa dan 1.221 guru.^[27] Lebih dari 300.000 keluarga di 20 kabupaten di provinsi Nampula mengalami pemadaman listrik. Di Pulau Mozambik, enam orang tewas dan beberapa pohon berusia ratusan tahun tumbang. Beberapa jalan benar-benar hancur karena badai. Siklon Gombe mempengaruhi sekitar 7.000 orang di pulau itu, dan berdampak pada 5.500 rumah. 100 ruang kelas rusak di sana, mempengaruhi 13.000 murid, dan membanjiri 2.800 hektar tanaman. Quelimane menerima curah hujan 8,59 in (218,3 mm) dalam waktu 24 jam.^[24]^[25]^[28]^[29]

Data awal menyebutkan bahwa sekitar 1.600 tempat penampungan sementara yang didirikan pasca bencana Gombe rusak, beberapa tertiup angin dan hancur, dan sebagian besar masih membutuhkan perbaikan.^[30] Topan tersebut menyebabkan lebih dari 23.994 orang mengungsi, dan merusak 2.741 tiang listrik, dan 707 km (440 mil) jalan raya.^[24] Setidaknya 53 (dengan 31 berada di pelabuhan administratif Lunga saja^[27]) kematian^[31] dan 82 cedera^[24] telah dilaporkan, dengan satu warga Nampula yang tersengat listrik oleh kabel yang jatuh.^[19]

Di tempat lain

Di Malawi, hujan lebat dan kerusakan infrastruktur dilaporkan. Setidaknya 7 orang^[32] telah meninggal di negara ini; dengan satu di Distrik Mangochi adalah seorang pria berusia 28 tahun yang hanyut oleh sungai yang banjir.^[33] Siklon yang terjadi dilaporkan menyebabkan "kerusakan berat" di 10 distrik, sebagian besar di bagian selatan negara itu. Sebuah kantor polisi, kantor imigrasi, dan bangunan lainnya terendam banjir di Distrik Mulanje, dengan jalan terputus di daerah lain menghambat komunikasi dan upaya penyelamatan.^[32]

Di Madagaskar, setidaknya dua orang meninggal dan satu orang dilaporkan hilang.^[34]

Dampak

Mozambik

39 pusat untuk 23.994 orang terlantar^[24] dibuka oleh Institut Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen, dan sekitar 360 ton barang-barang penting didistribusikan tepat setelah badai berlalu.^[29] Pusat-pusat ini dibangun dengan bata tanah liat, yang tidak tahan hujan lebat.^[35] Petugas kesehatan melaporkan peningkatan kasus malaria dan penyakit yang ditularkan melalui air di antara mereka yang terkena dampak.^[30] Badai juga sangat mempengaruhi mereka yang terkena dampak krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di bagian utara negara itu, dan sumber daya yang tersedia hanya dapat mendukung sekitar 100.000 orang.^[24]